Senin - Sabtu : 08:00 - 17:00

Multaqa Kyai dan Pengasuh Pondok Pesantren di PonPes. AN NUR FATMAH Trawas, Mojokerto.

MULTAQA KYAI DAN PENGASUH PONDOK PESANTREN DI PP. AN NUR FATMAH TRAWAS MOJOKERTO JATIM:ULAMA AHLUS SUNNAH WAL JAMA’AH MEWAJIBKAN KHILAFAH

Trawas Mojkerto. Pro dan kontra tentang khilafah, menarik perhatian para kyai dan pengasuh pp yang tergabung dalam Forum Komunikasi Ulama (FKU) ASWAJA Jatim.

Lebih dari 200 kyai dan ustadz telah berkumpul di PP salafiyyah syafi’iyyah An Nur Fatmah Trawas, Mojokerto, Rabu, 30 Agustus 2017, untuk multaqa sekaligus ber- mudzakarah bersama membahas “maudhu’ (tema)” yang sangat penting, Khilafah Islam.

Bakda Sholat Isya, sebagaimana tradisi ulama Ahlu Sunnah wal Jamaah acara dimulai dengan “Qiroatul Quran tsumma al Istighosah” yang dipimpin Shahibul fadlilah al mukarrom Kyai al Haj Maslihan. Tampak hadir pada dalam forum ini shahibul fadhilah al mukarrom KH. Muhammad Nizar PP Al Mimbar Jombang, KH. Abdul Qoyyum Malang, KH Tamaji Pengasuh Majlis Ta’lim An Nahrowi Mojokerto yang juga tokoh masyarakat Mojokerto, KH. Mashudi pengasuh PP Ash Shomadiyah Mojokerto, KH. Misbah Halimi MPD, dari Jombang, KH. Mahmudi Syukri Pengasuh PP Darul Muttaqin Malang, Kyai Bajuri dari PP Al Amri Kyai Sekar Probolinggo, Gus Rohibni dari Pasuruan, Kyai Ahmad Ridlo’I dari Bantur Malang, Kyai Bahron Kamal Malang, KH. Zainuddin Pinpinan Majlis Al Khidmah Gresik, KH. Abdul hamid PP Al Hamidiyah Pasuruan dan masih banyak lagi yang dating dari Sidoarjo, Gresik, Jombang, Nganjuk, Kediri, Malang dan tuan rumah Mojokerto.

Bakda ustighasah acara dilanjutkan dengan kalimatu At Taqdim yang disampaikan oleh shahibul fadhilah al mukarrom KH. Joko Santoso, sebagai ketua Forum Komunikasi Ulama Ahlu Sunnah Wal jamaah Jawa Timur. Beliau menyampaikan pentingnya silaturahmi, bil khusus para ulama untuk mensikapi opini-opini kekinian dengan menjadikan Aqidah dan Syari’ah Islam sebagai acuan, serta kwajiban para ulama untuk membimbing umat. Termasuk mendudukan persoalan yang lagi hangat dibicarakan, yaitu opini tentang khilafah. Apakah khilafah itu hanya Hizbut Tahrir saja atau merupakan ajaran Islam yang sudah dibahas di dalam kitab kitab kuning yang telah dipelajari di pondok pesantren.

Sedangkan shohibul bait, shahibul fadhilah al kukarrom KH. Munhanif Ma’sum, menyampaikan sambutan “mangayubagyo” atas kerawuhan para Ulama dan asatidz di pesantren beliau.

Beliau merasa sangat bahagia. Beliau sampaikan “Hati saya merasa “adem” seperti disiram es menyaksikan kehadiran para ulama dan asatidz sekalian”.

Beliau merasa bahagia Pondoknya digunakan untuk membahas perkara agama hal yang sangat penting. Ini karena tidak diperkirakan yang hadir begitu banyak. Padahal persiapan hanya dua hari. Beliau katakan Ide khilafah yang diusung HTI. sedangkan HTI sudah diobrak abrik oleh Wiranto. *Beliau berpesan “kewibawaan Islam itu dicabut jika amar ma’ruf dan nahi mungkar ditinggalkan, serta jika umat Islam saling mencaci”. Ini persis kondisi saat ini*. Beliau menambahkan, *”Jika ada yang berkata Khilafah itu hal baru, orang itu patut dimasukkan dalam 7 keajaiban dunia”*.

Pada sesi dengar pendapat Shahibul Fadlilah KH. Abdurahman Salam, pengasuh PP Al Anwar Mojokerto yang juga alumni Pesantren Lirdoyo Kediri ini membacakan kitab tafsir Al Jami li akhkamil Quran karya Imam al Qurtubi. Tafsir Surah Al Baqoroh : 30 menegaskan, *bahwa pengangkatan Imam Kholifah itu hukumnya wajib. Ini menurut 4 madzhab*. Hanya sebagian kecil dari khowarij, yang dipanggil Ashom, yang menyatakan khilafah tidak wajib. Tetapi hanya boleh saja. *Sedangkan ijma sahabat terkait pengangkatan Abu Bakar Assidiq menunjukkan bahwa pengangkatan kholifah adalah wajib. Tidak ada perbedaan dalam hal ini*.

Dilanjutkan oleh Shohibul Fadlilah al mukarrom Kyai Bajuri dari PP. Al Amri Kyai Sekar Probolinggo. Beliau menegaskan *dlm kitab Mizan Al Kubro karya Imam Asya’roni Asyafi’i hal 253. Dijelaskan bahwa para ulama telah sepakat bahwa adanya imam itu adalah wajib, karena akan tegak syiar Islam, keadilan dari kedzoliman orang orang dzolim teraih. Beliau melanjutkan bhw “tidak boleh ada 2 imam di dunia ini dalam waktu yang bersamaan. Inilah pendapat ulama ahlu sunnah wal jamaah”.*
Beliau juga menyampaikan bhw kitab Al Farqu bainal Firoq, karya syeikh Abdul Qohir Al Baghdadi. Dinyatakan bahwa jumhur ulama ahlu sunnah wal jamaah sepakat bahwa rukun rukun agama itu ada 15. sedangkan khilafah adalah rukun ke 12.

Beliau tambahkan ” jika rukunnya tidak lengkap akan terjadi pincang”
Selanjutnya shahibul fadhilah al mukarrom KH. Makhmudi Sukri, Pengasuh PP Darul Muttaqin Malang. Beliau menyampaikan ibarah dlm kitab Itmamul Wafa fi sirotil khulafa karya seorang ulama besar madzhab Hanafi asal Turki al allamah asy syeikh Muhammad Al Khudori. Ulama ini namanya dikenal luas di kalangan ulama, dan kyai dan pengasuh PP do negeri kita sebagai pengarang kitab sirah Nurul Yaqin fi Sirati Sayyidil Mursalin. Kyai menjelaskan bahwa Lebih menegaskan kembali bahwa pengangkatan kholifah adalah wajib. Kyai alumni Ribath Tarim hadroul Maut Yaman ini menambahkan keterangan yang disampaikan KH. Abdurrahman tentang pendapat yang mengatakan bhw khilafah itu tidak wajib. Hanya bersifat “boleh”. Dengan syarat, boleh tidak ada khilafah jika hudud sudah diterapkan, keadilan sudah berjalan, haq haq rakyat sudah terpenuhi. Tapi mungkinkah ini tercipta? Mungkinkah hukum hukum syariat itu tercipta tanpa khilafah? Tentu tidak mungkin.
Al hasil. Khilafah tetap harus ditegakkan.
Karena keterbatasan waktu, Kyai alumni Sidogiri Pasuruan ini masih membuka kitab Ahkamu sulthoniyah karya Imam Mawardi yang juga ada penjelasan yang kurang lebih isinya sama.
Pada akhir acara KH. Joko Santoso selaku ketua FKU Aswaja Jatim, mengucapkan terima kasih dan berpesan agar jangan berhenti untuk tholabul ilmi. Bersama para ulama, sebagai pewaris para nabi, orang yang diberikan rasa takut hanya kepada Allah saja, untuk berjuang bersama dalam dakwah untuk menegakkan khilafah ini.
Alhamdulillah. Acara berjalan lancar, gayeng dan penuh kekeluarg Doa yang dipimpin oleh Shahibul Fadlilah al mukarrom KH Ahmad Jauhari dari Kediri.
Dalam doa beliau yang diamini oleh para ulama, pengasuh pp dan asatidz serta hadirin mudah-mudahan Allah menyegerakan pertolongan Nya kepada kaum muslimin dari kondisi teraniaya, terdzalimi, terancam dengan terwujudnya Khilafah Rasyida ‘ala minhaji Nubuwah. Dengannya seluruh hukum Islam ditegakkan. Keadilan terwujud. Kedzaliman tersingkirkan. Dengannya Islam dan umat Islam mulia, dan kekafiran serta orang-orang kafir terhinakan. Aamiin. WAllahu A’lam bi Showab.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *